PENGOLAHAN AIR LIMBAH ORGANIK
DENGAN PROSES BIOLOGIS AEROBIC
Proses
pengolahan air limbah secara biologis aerobic adalah
dengan memanfaatkan aktifitas mikroba aerob, untuk menguraikan zat organik yang
terdapat dalam air limbah, menjadi zat inorganik yang stabil dan tidak
memberikan dampak pencemaran terhadap lingkungan. Mikroba aerob ini sebenarnya
sudah terdapat di alam dalam jumlah yang tidak terbatas dan selalu dapat
diperoleh dengan sangat mudah.Dalam kapasitas yang terbatas alam sendiri sudah
mampu menetralisir zat organik yang ada dalam air limbah.
Sementara
itu kemampuan air dalam menyerap oksigen di udara sangat terbatas, walaupun
keberadaan oksigen di udara tidak terbatas. Pemenuhan oksigen dapat dibantu
dengan peralatan mekanis (aerator), aliran udara bertekanan atau pertumbuhan
mikrobia itu sendiri (algae).
Mikroba yang
berperan dalam proses biologis aerobic antara lain :
Ø Bakteri
Ø Fungi
Ø Protozoa Jenis teknologi pengolahan air limbah biologis aerobic, dibagi dalam kategori tata cara pemberian oksigennya dan bentuk pertumbuhan mikrobianya.
Ø Bakteri
Ø Fungi
Ø Protozoa Jenis teknologi pengolahan air limbah biologis aerobic, dibagi dalam kategori tata cara pemberian oksigennya dan bentuk pertumbuhan mikrobianya.
Pemberian
oksigen adalah dengan cara :
Ø Alamiah
Ø Mekanis
Ø Alamiah
Ø Mekanis
Pemberian
oksigen secara alamiah, adalah :
¨ Kolam oksidasi (oxidation pond)
¨ Trickling filter
¨ Intermittent sand filter
¨ Kolam tanaman.
¨ Kolam oksidasi (oxidation pond)
¨ Trickling filter
¨ Intermittent sand filter
¨ Kolam tanaman.
Pemberian
oksigen secara mekanis, adalah :
¨ Lumpur aktif
¨ Submerged bio-filter
¨ Lumpur aktif
¨ Submerged bio-filter
Bentuk
pertumbuhan mikroba, adalah ;
¨ Sistem pertumbuhan tercampur ( suspended growth)
¨ Sistem pertumbuhan melekat (attached growth/immobilized growth)
¨ Sistem pertumbuhan tercampur ( suspended growth)
¨ Sistem pertumbuhan melekat (attached growth/immobilized growth)
Teknologi
dengan pertumbuhan tercampur, adalah :
¨ Activated sludge (lumpur aktif)
¨ Aerated pond (kolam aerasi).
¨ Activated sludge (lumpur aktif)
¨ Aerated pond (kolam aerasi).
Yang
termasuk attached growth ( pertumbuhan melekat) adalah :
¨ Trickling filter
¨ RBC ( Rotating Biological Contactor)
¨ Intermittent sand filter
¨ Submerged fixed bio-filter
¨ Fluidized bed filter
¨ Kolam tanamandan Rotifera
Ø Algae?
¨ Trickling filter
¨ RBC ( Rotating Biological Contactor)
¨ Intermittent sand filter
¨ Submerged fixed bio-filter
¨ Fluidized bed filter
¨ Kolam tanamandan Rotifera
Ø Algae?
Kolam
oksidasi
Kolam oksidasi adalah bentuk reaktor pengolahan air limbah secara biologis aerobic yang paling sederhana. Reaktor berbentuk kolam biasa, dari tanah yang digali dan air limbah dimasukkan kedalamnya dengan suatu waktu tinggal tertentu (sekitar 7-10 hari. Kedalaman kolam tidak lebih dari 1,0 m (0,4 – 1,0 m).
Kolam oksidasi adalah bentuk reaktor pengolahan air limbah secara biologis aerobic yang paling sederhana. Reaktor berbentuk kolam biasa, dari tanah yang digali dan air limbah dimasukkan kedalamnya dengan suatu waktu tinggal tertentu (sekitar 7-10 hari. Kedalaman kolam tidak lebih dari 1,0 m (0,4 – 1,0 m).
Pemenuhan
oksigen dapat diperoleh dari :
Ø Absorpsi ke permukaan air di kolam melalui proses difusi
Ø Adanya mixing/pengadukan pada permukaan kolam akibat pengaruh angin dan permukaan kolam yang cukup luas
Ø Photosyntesa dari keberadaan algae
Ø Absorpsi ke permukaan air di kolam melalui proses difusi
Ø Adanya mixing/pengadukan pada permukaan kolam akibat pengaruh angin dan permukaan kolam yang cukup luas
Ø Photosyntesa dari keberadaan algae
Permasalahan
dari Kolam Oksidasi antara lain :
· Membutuhkan lahan yang luas
· Efisiensi penurunan zat organik sangat terbatas, (influen + 200 mg/lt BOD, efluen + 50 mg/l BOD) dan masih mengandung zat padat tersuspensi yang tinggi dari adanya algae (100 – 200 mg/l).
· Efisiensi tidak stabil (menurun pada malam hari) karena proses photosyntesa terhenti.
· Membutuhkan lahan yang luas
· Efisiensi penurunan zat organik sangat terbatas, (influen + 200 mg/lt BOD, efluen + 50 mg/l BOD) dan masih mengandung zat padat tersuspensi yang tinggi dari adanya algae (100 – 200 mg/l).
· Efisiensi tidak stabil (menurun pada malam hari) karena proses photosyntesa terhenti.
Kolam
oksidasi ini biasanya digunakan untuk proses pemurnian air limbah setelah
mengalami proses pendahuluan. Fungsi utamanya adalah untuk penurunan kandungan
bakteri yang ada dalam air limbah setelah pengolahan.
Kolam
tanaman
Sistem
pengolahan air limbah secara biologis aerobic, dapat dilakukan juga dengan
memanfaatkan tanaman air. Seperti halnya kolam oksidasi, kolam tanaman ini juga
digunakan untuk pengolahan tahap ke-II , karena terbatasnya kemampuan mengolah
beban organik yang tinggi. Suplai oksigen juga dari proses photosyntesa.
Seringkali juga ditambahkan aerasi mekanis dengan kapasitas terbatas.
Kolam aerasi
Kolam aerasi
secara kontruksi masih mendekati kolam oksidasi. Tetapi kedalamannya jauh lebih
besar, yaitu 3-4 m. waktu tinggal lebih pendek (2-5 hari). Kolam aerasi ini ada
yang dioperasikan secara aerobic penuh, tetapi juga ada yang secara fakultatif
yaitu lumpur yang merupakan pertumbuhan massa mikroba dibiarkan mengendap di
dalam kolam itu sendiri dan mengalami degradasi secara proses anaerobic.
Sementara yang dioperasikan secara aerobic penuh dibutuhkan kolam tambahan yang
terpisah untuk mengendapkan lumpur. Suplai oksigen diperoleh dari aerator
mekanis.
Permasalahan dalam kolam aerasi antara lain :
· Masih membutuhkan lahan yang luas, walaupun lebih kecil jika dibandingkan dengan kolam oksidasi
· Membutuhkan energi yang besar, karena disamping untuk suplai oksigen juga untuk pengadukan secara sempurna, khususnya yang aerobic penuh.
Proses lumpur aktif
Permasalahan dalam kolam aerasi antara lain :
· Masih membutuhkan lahan yang luas, walaupun lebih kecil jika dibandingkan dengan kolam oksidasi
· Membutuhkan energi yang besar, karena disamping untuk suplai oksigen juga untuk pengadukan secara sempurna, khususnya yang aerobic penuh.
Proses lumpur aktif
Merupakan
proses pengolahan secara biologis aerobic dengan mempertahankan jumlah massa
mikroba dalam suatu reaktor dan dalam keadaan tercampur sempurna. Suplai
oksigen adalah mutlak dari peralatan mekanis, yaitu aerator dan blower, karena
selain berfungsi untuk suplai oksigen juga dibutuhkan pengadukan yang sempurna.
Perlakuan untuk memperoleh massa mikroba yang tetap adalah dengan melakukan
resirkulasi lumpur dan pembuangan lumpur dalam jumlah tertentu.
Pengaturan
jumlah massa mikroba dalam sistem lumpur aktif dapat dilakukan dengan baik dan
relatif mudah karena pertumbuhan mikroba dalam kondisi tersuspensi sehingga
dapat terukur dengan baik melalui analisa laboratorium. Tetapi jika
dibandingkan dengan sistem sebelumnya operasi sistem ini jauh lebih rumit.
Khususnya untuk limbah industri dengan karakteristik khusus.
Permasalahan dalam lumpur aktif antara lain :
· Membutuhkan energi yang besar
· Membutuhkan operator yang terampil dan disiplin dalam mengatur jumlah massa mikroba dalam reaktor
· Membutuhkan penanganan lumpur lebih lanjut.
Permasalahan dalam lumpur aktif antara lain :
· Membutuhkan energi yang besar
· Membutuhkan operator yang terampil dan disiplin dalam mengatur jumlah massa mikroba dalam reaktor
· Membutuhkan penanganan lumpur lebih lanjut.
Proses
dengan pertumbuhan melekat
Proses
dengan pertumbuhan melekat juga dikenal dengan metode bio-filter. Massa mikroba
tumbuh berkembang melekat pada media. Media ini bisa berupa batu atau media
artifisial berupa plastik atau PE. Suplai oksigen dapat dilakukan melalui
aliran udara alami dengan metode aliran yang menetes (trickling) kebawah atau
melalui peralatan mekanis (submersible aerator atau diffuser yang disuplai oleh
blower). Dengan mengandalkan aliran udara alami media selalu dalam keadaan
kering (tidak terendam air), sedangkan dengan peralatan mekanis media dalam
keadaan terendam (submerged).
Massa
mikroba yang mengalami kematian akan terlepas dari media dan terbawa aliran
effluen. Dengan demikian pada metode bio-filter ini juga diperlukan tangki
pengendapan untuk memisahkan bio-solid yang terbawa aliran efluen.
Dari segi
operasional metode bio-filter ini lebih sederhana dari pada metode lumpur aktif
dan membutuhkan area yang lebih kecil jika dibandingkan dengan kolam aerasi.
Tetapi
problem yang utama sulit adalah sulit mengendalikan jumlah massa mikroba di
reaktor (media bio-filter), terutama jika terjadi perubahan beban organik dari
air limbah yang diolah.
Artikel Sejenis:
- LIMBAH CAIR (Teknik Pengolangan Limbah Cair)
- Daur Ulang Air Limbah
- KAJIAN POTENSI PEMBENTUKAN GAS METANA DAN NERACA MASSA KARBON PADA KOLAM ANAEROBIK INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) INDUSTRI KARET REMAH (CRUMB
- KAJIAN PROSES PEMBENTUKAN GAS METANA (CH4) BERDASARKAN NILAI COD DAN NERACA MASSA KARBON PADA IPAL INDUSTRI TAPIOKA DAN KELAPA SAWIT
- Proses Pembakaran (Inceneration) Limbah B3
- AIR DAUR ULANG UNTUK MENGAIRI TANAMAN
- REDUKSI AMONIAK LIMBAH CAIR INDUSTRI TEKSTIL DENGAN MENGGUNAKAN KULTUR CAMPURAN BAKTERI NITROSOMONAS SP. DAN NITROBACTER SP
- STUDI PEMANFAATAN ONGGOK SEBAGAI BIOIMMOBILIZER MIKROORGANISME DALAM PRODUKSI BIOGAS DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA
- Uji Performansi Down Draft Gasifier
- Pengolahan Limbah B3
Artikel Lainnya :
- DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP SUMBER DAYA AIR
- EVALUASI KINERJA BIOREAKTOR ANAEROBIK DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAPIOKA DENGAN PERLAKUAN SONIFIKASI LIMBAH DAN AKLIMATISASI INOKULUM
- PELESTARIAN HUTAN MEMBERI MANFAAT BAGI EKONOMI RAKYAT DAN LINGKUNGAN
- Hygiene dan Air
- Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Limbah
- Jenis Bahan Kimia Pencemar pada Limbah B3
- KAJIAN POTENSI PEMBENTUKAN GAS METANA DAN NERACA MASSA KARBON PADA KOLAM ANAEROBIK INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) INDUSTRI KARET REMAH (CRUMB
- Co-firing Batubara dengan Limbah Biomassa
- Builder dan Aditif dalam Deterjen
- PRODUSEN LEGGING-JUAL-GROSIR LEGGING PALING MURAH!
- LIMBAH B3
- Listrik Sampah
- Pengelompokan Limbah B3
- Pemanasan Global
- Aneka bahan untuk gasifikasi
- Pengertian Limbah B3
- Air Limbah Sebagai Bahan Bakar Fuel Cell
- MOL HIJAU ADALAH PUPUK ORGANIK CAIR (POC)
- Penemuan Kompor Unik dengan bahan bakar sampah (Karya Anak Bangsa)
- Parameter Pengolahan Air Limbah Industri
Informasi yang berhungan:
- artikel - PENGOLAHAN AIR LIMBAH ORGANIK DENGAN PROSES BIOLOGIS AEROBIC Sistem pengolahan air limbah secara biologis aerobic, dapat dilakukan juga dengan memanfaatkan tanaman air. [Baca Selengkapnya..]
- artikel - PENGOLAHAN AIR LIMBAH ORGANIK DENGAN PROSES BIOLOGIS AEROBIC Proses pengolahan air limbah secara biologis aerobic adalah dengan memanfaatkan [Baca Selengkapnya..]
- parameter pengolahan air limbah industri majari magazine - Dalam pengolahan air limbah industri dikenal 3 parameter utama yaitu: (1) Oksigen terlarut (OT) atau Dissolved Oxygen (DO), (2) Kebutuhan Oksigen Biologis (KOB) atau [Baca Selengkapnya..]
- instalasi pengolahan air limbah - ABSTRAK PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KELURAHAN HAMADI DISTRIK JAYAPURA Air limbah dengan konsentrasi air limbah yang tidak netral akan menyulitkan proses [Baca Selengkapnya..]
- gede on www digester aerob - Telah berlaku umum, pengolahan zat organik terlarut di dalam air limbah secara aerob selalu menghasilkan reduksi zat organik hampir sama dengan proses digester anaerob. [Baca Selengkapnya..]
Informasi artikel sebelumnya: Prinsip Dasar Tentang
Hygiene
Informasi artikel berikutnya: Hasil Penilaian Kinerja
Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) 2010
Silakan Mengisikan Komentar:
Pencarian
Tags: Kolam Aerasi, Kolam Tanaman, LIMBAH ORGANIK, PENGOLAHAN AIR, PROSES BIOLOGIS AEROBIC,
Kategori: Artikel Tags: Kolam Aerasi, Kolam Tanaman, LIMBAH ORGANIK, PENGOLAHAN AIR, PROSES BIOLOGIS AEROBIC
Informasi Artikel Situs tenangjaya.Com:
pemurnian
air limbah (8) - pengolahan air dengan lumpur aktif secara
aerob (5) - lumpur aktif dan proses
oksidasi dalam pengolahan air limbah (4) - cara pengolahan air limbah (3) - pembibitan pada lumpur aktif aerobik (3) - artikel pemurnian air limbah (3) - metode
pengolahan air (2) - pengolahan limbah dengan trickling filter (2) - ipal
limbah terasi (2) - proses penjernihan air dengan sand filter (2) - penjernihan
alami kolam (2) - kolam
aerobic (2) - laporan praktikum zat padat tersuspensi (2) - makalah gambar kontruksi
limbah biologis kolam oksidasi (2) - Tahapan Pengolahan air limbah (2) - makalah
aerobic (2) - definisi
kolam oksidasi (2) - teknik aerasi limbah cair (2) - teknik pengolahan air limbah (2) - pengolahan
aerobik (1) - pengolahan limbah organik (1) - penjelasan pengolahan air
limbah dengan media trickling filter (1) - penjernihan air (biologis) (1) - penjernihan air metode trickling filter (1) - PENGOLAHAN
AIR (1) - power pengadukan bioreaktor (1) - pengolahah air limbah
organik dengan proseses biologis aerobic (1) - pengertian kolam aerobic (1) - pengolahan air limbah industri pupuk (1) - pengolahan limbah metode trickling filter (1) - pengolahan limbah loundry
dengan biofilter aerobik (1) - PENGOLAHAN AIR LIMBAH
DENGAN PROSES REAKTOR BIOLOGIS PUTAR (RBC) (1) - pengolahan air limbah secara aerob (1) - Pengolahan air limbah untuk lahan terbatas (1) - pengolahan air secara biologis (1) - pengolahan air limbah
dengan proses reaktor biologis putar (1) - pengertian
Kolam aerob (1) - pengolahan limbah dengan aerob (1) - PENGOLAHAN LIMBAH DENGAN KOLAM AERASI (1) - pengolahan
air limbah (1) - pengolahan limbah biologis sistem kolam (1) - proses pengolahan air
pada limbah industri batu bara (1) - praktikum analisa limbah tahu zat
tersuspensi (1) - praktikum
limbah cair (1) - sistem
aerobik filter (1) - sistem lumpur aktif
tercampur sempurna ; waktu tinggal limbah (1) - tahapan pengolahan limbah
cair tahu menjadi biogas beserta mikroba yang berperan (1) - tanaman yang digunakan untuk pengolahan air (1) - tehnik
Aerasi (1) - teknik analisa zat padat (1) -
- Login
Username
Password

Remember Me
- Sitemap
- Halaman Utama
- Layanan Kami
- Pengangkutan Limbah B3
- Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3
- Pengolahan Limbah B3
- Pemanfaatan Limbah B3 (Fasa Padat)
- Pemanfaatan Limbah B3 (Fasa Minyak)
- Pemusnahan Produk Bekas (Reject/Off Spec)
- Penjualan Batako
- Legalitas
- Dokumen Perusahaan
- Surat Rekomendasi MenLH
- Surat Persetujuan Dephup Darat
- Surat Keputusan MenLH
- Peraturan Pemerintah
- Hubungi Kami
- Artikel
- Manifest Online
- Pengunjung Situs
Users: 32 Guests, 27 Bots
- Pencarian
- lumpur aktif dan proses oksidasi dalam pengolahan air limbah
- pemurnian air limbah
- pengolahan air dengan lumpur aktif secara aerob
- makalah gambar kontruksi limbah biologis kolam oksidasi
- artikel pemurnian air limbah
- cara pengolahan air limbah
- makalah aerobic
- metode pengolahan air
- teknik aerasi limbah cair
- pembibitan pada lumpur aktif aerobik
- seo forum
- Instansi Terkait
- Kategori
- Informasi Pencarian
- instalasi pengolahan air limbah ipal
- pengertian amdal dan andal
- BUDIDAYA TANAMAN SAWI
- amdal tambang emas
- pengertian landfill limbah b3
- identifikasi formalin pada tahu
- pencemaran tanah
- metode sanitary land fill
- limbah berbahaya
- INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL)
- Pencarian Informasi Terakhir
- PENGOLAHAN AIR
- daur ulang limbah BENGKEL
- contoh penanganan air limbah di kawasan perdagangan
- contoh mikroorganisme yang memproduksi energi melalui anabolik
- penelitian tentang pemanfaatan barang bekas
- Pengertian limbah B3
- contoh proposal penelitian teknologi hasil pertanian
- amdal pada rumah kaca
- macam-macam judul Tugas Akhir Tentang Pengolahan Perkebunan
- karya ilmiah penyisihan nitrogen
- Artikel Terakhir
- Jasa Pemusnahan Dokumen dan Arsip
- Biofuel Cell Yang Bekerja Cukup Dengan Minyak Goreng dan Softdrink
- Air Limbah Sebagai Bahan Bakar Fuel Cell
- Pentingnya Arti Higenis Pada Air Minum
- Hygiene dan Air (lanjutan)
- Hygiene dan Air
- Prinsip Dasar Tentang Hygiene
- PENGOLAHAN AIR LIMBAH ORGANIK DENGAN PROSES BIOLOGIS AEROBIC
- Hasil Penilaian Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) 2010
- JASA PENGOLAHAN LIMBAH B3 BOTTOM ASH DAN FLY ASH (ABU BATUBARA)